All Posts in Category: Penyakit

Tindakan Bagi Penderita Pterygium

Tindakan Bagi Penderita Pterygium

Pterigium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasif. Pertumbuhan ini biasanya terletak pada celah kelopak mata bagian nasal ataupun temporal konjungtiva yang meluas ke daerah kornea. Pterigium mudah meradang dan bila terjadi iritasi, maka bagian pterigium akan berwarna merah. Pterigium dapat mengenai kedua mata. Pterigium bisa sangat bervariasi mulai dari yang kecil sampai besar. Berikut contoh gambaran dari pterygium

Hingga saat ini etiologi pasti pterygium masih belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor resiko pterygium antara lain adalah paparan ultraviolet, mikro trauma kronis pada mata, infeksi mikroba atau virus. Selain itu beberapa kondisi kekurangan fungsi lakrimal film baik secara kuantitas maupun kualitas, konjungtivitis kronis dan defisiensi vitamin A juga berpotensi menimbulkan pterygium. Selain itu ada juga yang mengatakan bahwa etiologi pterygium merupakan suatu fenomena iritatif akibat pengeringan dan lingkungan dengan banyak angin karena sering terdapat pada orang yang sebagian besar hidupnya berada di lingkungan yang berangin, penuh sinar matahari, berdebu dan berpasir.

Gejala dari pterygium :

Biasanya tidak menimbulkan gejala, namun juga bisa menimbulkan gejala berupa sering measa gatal dan sensasi terbakar pada permukan mata, penglihatan kabur akibat pterygium tumbuh menutupi pupil atau distorsi karena adanya tarikan jaringan di kornea sehingga menimbulkan astigamat yang tinggi, perih, berair, merah, seperti ada benda asing,

Terapi pterygium :

  1. Mediakamentosa

Pterigium sering bersifat rekuren, terutama pada pasien yang masih muda. Bila pterigium meradang dapat diberikan steroid atau suatu tetes mata dekongestan. Pengobatan pterigium adalah dengan sikap konservatif atau dilakukan pembedahan bila terjadi gangguan penglihatan akibat terjadinya astigmisme ireguler atau pterigium yang telah menutupi media penglihatan.

Lindungi mata dengan pterigium dari sinar matahari, debu dan udara kering dengan kacamata pelindung. Bila terdapat tanda radang berikan air mata buatan dan bila perlu dapat diberi steroid.

  1. Tindakan operatif

Tindakan pembedahan adalah suatu tindak bedah plastik yang dilakukan dengan indikasi :

  • Pterigium telah memasuki kornea lebih dari 4 mm.
  • Pertumbuhan yang progresif, terutama pterigium jenis vaskular.
  • Mata terasa mengganjal.
  • Visus menurun, terus berair.
  • Mata merah sekali.
  • Telah masuk daerah pupil atau melewati limbus.
  • Alasan kosmetik.

Penulis Artikel oleh: dr. Neni Daniati, Sp.M (Dokter Klinik Mata Utama)

Read More
Mengenal Penyakit Retinoblastoma

Mengenal Penyakit Retinoblastoma

Pengertian Retinoblastoma

Retinoblastoma adalah kanker pada mata yang umumnya dialami oleh anak-anak, namun dapat juga dialami oleh orang dewasa. Retinoblastoma menyerang selaput jala mata atau retina yang terletak pada dinding mata sebelah dalam. Retinoblastoma dapat menyerang salah satu atau kedua mata. Kebanyakan penyakit ini terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Penyebab Retinoblastoma

Retina manusia dibentuk oleh sel-sel yang disebut retinoblas. Kanker terjadi karena adanya mutasi genetik yang membuat retinoblas terus bereproduksi hingga tumor tumbuh pada retina. Kanker ini dapat tumbuh ke seluruh bagian mata hingga menyebar ke bagian tubuh lain, seperti otak dan tulang belakang.

Faktor risiko Retinoblastoma

Terjadinya mutasi genetik pada penyakit Retinoblastoma tidak diketahui pada sebagian besar kasus, namun ada kemungkinan bahwa seorang anak mengalami penyakit ini karena diturunkan dari orang tua. Retinoblastoma yang diturunkan disebut retinoblastoma heresiter. Retinoblastoma jenis ini biasanya mengenai kedua mata serta dapat berkembang bahkan sejak usia sangat muda.

Retinoblastoma yang tidak disebabkan oleh mutasi genetik umumnya terjadi secara kebetulan dan hanya mengenai salah satu mata. Sementara retinoblastoma pada orang dewasa bisa juga dipicu oleh penyakit diabetes atau terdapat sejarah penyakit mata lainnya di dalam riwayat kesehatan keluarga.

Gejala dan komplikasi Retinoblastoma

Gejala umum retinoblastoma dapat berupa leukokoria, yaitu terdapat warna putih pada pupil mata saat disinari cahaya. Dapat juga terjadi juling, pembengkakan mata, dan mata merah. Segera temui dokter jika kondisi mata anak memburuk, seperti mata merah yang tidak kunjung membaik.

Penyakit ini bisa menyebabkan kebutaan dan timbulnya kanker jenis lain pada anak-anak yang pernah mengidap retinoblastoma. Kanker dapat timbul kembali di mata yang sehat atau di bagian tubuh lain. Pengidap retinoblastoma akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan mata secara rutin, sebelum dan sesudah perawatan untuk meminimalisasi retinoblastoma terulang kembali.

 Diagnosis Retinoblastoma

Serangkaian tes perlu dilakukan sebelum seorang spesialis mata dapat memberikan diagnosis retinoblastoma kepada pasien. Dokter akan menggunakan oftalmoskop khusus untuk melihat dengan jelas, apakah ada tumor pada retina mata pasien. Pemeriksaan mata ini dapat dilakukan dengan obat anestesi untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Dokter juga bisa menyarankan tes pencitraan untuk mengetahui seberapa banyak sel kanker yang telah menyebar dan apakah kanker sudah  meluas ke bagian tubuh lain. Tes pencitraan sel kanker yang disarankan meliputi tes ultrasound, CT scan, dan MRI. Dokter mungkin akan merujuk kepada dokter spesialis kanker, konsultan genetik, atau ahli bedah selama proses perawatan berjalan.

Jika Anda memiliki sejarah retinoblastoma, tanyakan kepada dokter mengenai kapan anak Anda sebaiknya mulai menjalani pemeriksaan mata secara rutin. Bagaimanapun juga, anak pengidap retinoblastoma akan lebih sering mengalami pemeriksaan rutin dan bisa berlangsung hingga 5 tahun.

Stadium Retinoblastoma

Tahapan retinoblastoma dibedakan berdasarkan ukuran, tingkat penyebaran, dan lokasi kanker. Tahapan ini akan berpengaruh kepada jenis prosedur perawatan yang diterapkan. Retinoblastoma yang didiagnosis pada stadium awal akan memiliki tingkat kesuksesan pengobatan yang lebih besar.

Adapun tahapan penyebaran retinoblastoma dimulai dari saat sel kanker ditemukan pada salah satu atau kedua mata dan belum menyebar ke jaringan di luar mata, atau disebut sebagai tahap intraocular retinoblastoma. Kondisi selanjutnya adalah ketika sel kanker telah menyebar ke luar mata atau tubuh bagian lain. Kondisi ini berarti kanker sudah masuk ke tahap extraocular retinoblastoma. Recurrent retinoblastoma terjadi setelah perawatan berakhir lalu Retinoblastoma terulang lagi di mata penderita atau menyebar ke bagian tubuh lain.

Penanganan Retinoblastoma

Dokter akan melihat sejauh mana tingkat keparahan pasien. Selanjutnya akan ditentukan apakah kebutaan masih dapat dihindari atau perlunya dilakukan pengangkatan mata yang akan digantikan dengan mata buatan.

Salah satu cara mengobati Retinoblastoma adalah menggunakan terapi laser (laser photocoagulation). Terapi sinar laser dapat digunakan untuk menghancurkan pembuluh darah yang menutrisi tumor dan menyebabkan matinya sel kanker.

Pilihan terapi lainnya adalah dengan krioterapi atau terapi dingin. Terapi ini menggunakan cairan nitrogen yang sangat dingin untuk membekukan sel kanker sebelum diangkat. Proses pembekuan dan pengangkatan ini dapat dilakukan beberapa kali selama prosedur perawatan. Proses ini dilakukan hingga sel kanker mati. Selain itu, terdapat terapi panas yang merupakan kebalikan dari terapi dingin. Termoterapi menggunakan gelombang ultrasonik, gelombang mikro, atau laser untuk mengarahkan panas dan membunuh sel kanker.

Obat kemoterapi dan terapi radiasi (radioterapi) dapat juga termasuk cara yang biasa digunakan untuk membasmi sel kanker Retinoblastoma. Jika kemoterapi menggunakan obat untuk membunuh sel kanker, maka terapi radiasi menggunakan penyinaran X-ray untuk melakukannya. Radiasi internal atau brachytherapy menggunakan alat yang ditempatkan di dekat tumor untuk mengurangi risiko terpaparnya jaringan sehat terhadap radiasi. Bagi penderita retinoblastoma parah, terapi radiasi eksternal dapat dilakukan untuk memberikan paparan radiasi yang lebih besar. Dibandingkan terapi internal, terapi ini berisiko turut merusak jaringan yang sehat.

Tindakan operasi pengangkatan mata dilakukan bila ukuran tumor sudah terlalu besar dan/atau tumor sudah tidak bisa diobati dengan perawatan lainnya. Operasi pengangkatan mata terdiri dari beberapa tahapan yang diawali dengan pengangkatan bola mata yang terjangkit kanker atau disebut enukleasi. Setelah itu, sebuah bola buatan (implan) dipasang dan disambungkan dengan otot-otot mata. Jaringan otot ini akan beradaptasi dengan jaringan mata seiring proses penyembuhan anak, sehingga nantinya mata implan dapat bergerak seperti mata alami walaupun tidak bisa melihat. Mata tiruan baru akan dipasang  beberapa minggu setelah operasi dan diletakkan bersama implan mata di balik kelopak mata. Selain berdampak kepada penglihatan anak, prosedur operasi ini juga memiliki efek samping pendarahan dan infeksi.

Anak yang didiagnosis retinoblastoma harus segera ditangani sebelum tahapan kanker menjadi sulit untuk disembuhkan hingga menyebabkan hilangnya penglihatan. Tes dan pemeriksaan pasca perawatan sebaiknya dijalani dengan tekun, khususnya bagi anak dengan mutasi genetik turunan.

Pencegahan retinoblastoma

Sementara sebagian besar kasus retinoblastoma belum memiliki tindak pencegahan yang pasti, pemeriksaan mata secara rutin yang dimulai sejak lahir dapat mendeteksi retinoblastoma lebih cepat. Biasanya, kunjungan rutin ke dokter anak pada tahun-tahun awal anak dilahirkan, sudah mencakup pemeriksaan mata. Dokter akan mengecek tanda-tanda penyakit turunan termasuk tanda-tanda tumor pada mata. Pemeriksaan mata secara rutin pada orang dewasa dapat dilakukan paling tidak setahun sekali untuk memonitor kesehatan mata serta memperkecil risiko kanker terulang kembali. [alodokter.com]

Read More
Cara Cepat Cegah dan Obati Iritasi Mata atau Mata Merah

Cara Mencegah Iritasi Mata

Iritasi pada mata dapat disebabkan banyak sebab seperti lingkungan yang kurang steril, aktivitas yang begitu padat, kebiasaan membaca buku dan menatap layar gadget secara berlebihan. Dimana generasi milenial sudah sangat akrab dengan gadget dengan segala macamnya. Tidak mengherankan jika semakin banyak pula penyakit yang bermunculan. Salah satunya yang paling umum adalah gangguan pada mata.

Mata memiliki sensitivitas yang sangat rentan terkena penyakit akibat faktor lingkungan dan kebiasaan yang kurang baik. Hampir sebagian besar aktivitas dipengaruhi oleh kinerja mata. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan pencegahan dan pengobatan yang tepat untuk mata sebelum terjadi dampak yang berkepanjangan.

1.Hindari terlalu lama berada di depan Gagdet

Terlalu sering berada di depan gadget tidak hanya menyebabkan gangguan mata, tetapi juga efek samping ringan yang mengganggu seperti mata lelah, pandangan kabur, sulit fokus pada jarak, mata kering, sakit kepala, leher, punggung dan nyeri bahu. Biasakan untuk mengalihkan pandangan setiap 20 menit sekali selama 20 detik dan memandang sejauh 20 kaki (kurang lebih 6-7 meter).

2.Perbanyak konsumsi kacang-kacangan

Kacang-kacangan yang kaya vitamin E yang mampu mencegah perburukan macular degeneration. Salah satu sumber vitamin E ialah kacang almond. Konsumsi 23 butir kacang almond dapat memenuhi separuh dari kebutuhan vitamin E yang kamu perlukan tiap hari.

3.Makan makanan yang mengandung omega 3

Tidak kalah penting juga, konsumsi makanan yang mengandung omega 3, seperti ikan tuna, salmon, sarden, kerang, dan udang; serta konsumsi maqui berry dapat meringankan gejala mata kering. Omega 3 dapat merangsang produksi air mata, menjaga stabilitas air mata dan juga membantu mencegah proses peradangan.

4.Kunjungi dokter mata secara berkala

Jika mata sudah terlanjur rentan terkena iritasi, kamu perlu segera berkonsultasi dengan dokter spesialis mata. Ceritakan riwayat kesehatan pribadimu, sekaligus pemeriksaan mata yang rutin atau perlu dilakukan oleh dokter mata untuk mengetahui seberapa baik kondisi terkini matamu.

Melakukan pencegahan salah satunya adalah dengan memberikan perlakuan khusus untuk menghindari dampak yang berkepanjangan. Selain melakukan 4 hal di atas, masih banyak lagi faktor yang harus diperhatikan seperti kondisi kebersihan lingkungan yang sering kamu lalui dan kebiasaan sehari-hari.

Salah satu solusi praktis untuk mencegah dan meredakan gangguan mata adalah dengan menggunakan tetes mata. Insto, pereda mata merah seringkali dipakai oleh masyarakat Indonesia karena reaksinya yang begitu cepat mengatasi gangguan mata seperti iritasi dan mata merah. Bahan-bahan yang terkandung di dalamnya adalah zat kimia ringan yang sudah melewati uji kelayakan. Kemasan yang praktis dan ekonomis, tidak akan memakan banyak tempat untuk kantongmu.

Read More