Dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Sleman ke-102, Pemkab Sleman menggelar shalat malam dan shalat Subuh berjamaah di Masjid Agung Wahidin Soedirohoesodo. Kegiatan itu pun sekaligus untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1439 Hijriah.
Usai melaksanakan shalat subuh berjamaah, jamaah diajak mengikuti jalan sehat dengan rute sekitar tiga kilometer. Hadir Bupati Sleman Sri Purnomo, Wakil Bupati Sri Muslimatun, dan Sekretaris Daerah Sumadi.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Terutama, dalam rangka menyukuri hari jadi Kabupaten Sleman ke-102.
“Melalui rangkaian kegiatan dimulai dari shalat malam hingga jalan sehat tersebut harapannya masyarakat lebih meningkatkan iman untuk rajin shalat subuh berjamaah ke masjid, sekaligus ucapan rasa syukur warga Sleman akan hari jadi ke 102,” kata Sri.
Dalam kesempatan itu, turut dilakukan penyerahan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten SLeman. Bantuan diberikan Kepala Kantor Kemenag Sleman, Sa’ban Nuroni, kepada tujuh warga kurang mampu.
Pada hari yang sama, Pemkab Sleman melalui RSUD Sleman menghelat Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis. Bekerja sama dengan Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) DIY dan Sido Muncul kepada 39 pasien.
Kabid Pelayanan Medis RSUD Sleman, Ike Senja Rahmadiyani menjelaskan, baksos dilaksanakan selama dua hari yaitu 5-6 Mei 2018. Hari pertama, dilakukan screening kepada 119 pasien, dan dari situ didapatkan 39 pasien untuk menjalani operasi.
“Dalam baksos operasi katarak ini kami mengerahkan 10 dokter spesialis mata dari RSUD Sleman dan Perdami,” ujar Ike.
Ketua Perdami DIY, Suhardjo menjelaskan, penderita katarak suatu daerah tiap tahunnya mengalami pertumbuhan rata-rata 0,1 persen dari total penduduknya. Penyakit itu sendiri memiliki beberapa faktor pemicu.
Mayoritas, lanjut Suhardjo, memang dikarenakan faktor usia. Namun, ia mengingatkan, ada pula faktor-faktor seperti diabetes, rokok, infeksi rubela dan kontak fisik kepada mata yang dapat pula mempercepat proses katarak.
“Tapi, katarak dapat diantisipasi dengan pola hidup sehat dan cukup gizi seperti protein dan vitamin serta menghindari rokok,” kata Suhardjo.
Sumber: republika